Wisata Ke Benteng Belgica di Banda Neira Maluku

Maluku Menelusuri sejarah Maluku tidak berhenti soal buah pala nya yang mendunia. Pada masa Kolonial, buah pala bagaikan emas hitam bagi penjajah.

Perlawanan atas monopoli perdagangan pala memicu pendirian Benteng Belgica. Benteng ini merupakan saksi bisu perlawanan rakyat Maluku terhadap kebengisan penjajah. Hingga saat ini, Benteng Belgica dapat dilihat untuk wisatawan umum. Lokasinya tepat berada di Banda Neira, Nusantara, Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku.

Sekilas dari kejauhan benteng ini biasa saja. Namun berbeda jika dilihat dari atas, bangunan membentuk government. Ya, bangunan Benteng Belgica memang mirip markas militer terkuat di Amerika yakni Gedung Pentagon. Yang membedakan diantaranya ialah 5 menara pandang di tiap sudut Benteng Belgica. Memang terkesan kuno, namun benteng ini tetap kokoh berdiri hingga kini.

Lokasinya sangat strategis, berada di sebuah bukit. Memudahkan benteng ini memantau wilayah Banda dan Neira.

Menuju pintu utama benteng ini harus melewati anak tangga. Lokasinya berada di Bukit Tabaleku setinggi 30 meter. Tiap sudut didirikan sebuah menara untuk memantau musuh. Terdapat 5 sisi tembok benteng membentuk sebuah sudut pertahanan. Sudut terluarnya didesain semcam balkon yang diberi nama bastiong.

Sepanjang dinding terdapat 23 pintu dan jendela yang berbentuk lengkung. Tepat di dalam benteng tedapat 23 ruangan. Penggunaanya berbeda beda, mulai dari ruang perwira hingga tahanan. Terdapat 7 ruang perwira, satu ruang rapat, satu ruang barak, dua ruang tahanan, dan dua ruangan yang mungkin sebagai gudang persenjataan dan penyuplai makanan.

Naik ke atas benteng terdapat beberapa meriam masih tertinggal. Langsung mengarah ke pelabuhan. Menghalau musuh datang. Mendekati sudut benteng, disediakan anak tangga untuk menaiki menara. Harus hati-hati karena lubang yang begitu sempit. Tangga besi juga sudah mulai berkarat harus waspada saat menaikinya.

Gunung menjulang tinggi di seberang Pulau Neira. Gunung berapi Banda Api menjadi scenic view indah latar belakang Benteng Belgica. Melihat ke Timur dan Utara terdapat permukiman masyarakat Pulau Neira. Sedangkan Tenggara benteng, terdapat Rumah pengasingan Bung Hatta. Persis disamping kompleks Benteng Belgica.

Benteng Belgica didirikan atas sebuah koreksi pada benteng Nassau yang berada di bibir pantai. Lokasinya sangat mudah dicapai perlawanan pribumi Neira. Tepatnya pada abad 16 oleh bangsa Portugis. Kemudian pada 14 September 1611, Gubernur Jenderal Pieter Both menggagas pendirian benteng kecil di atas bukit setinggi 30 meter. Benteng tersebut diberi nama Fort Belgica.

Pada bulan Maret 1667 Admiral Cornelis Speelman datang di Pulau Neira. Speelman memerintahkan Andrian de Leeuw, seorang arsitek Belanda. Ia diminta mendesain Benteng Belgica hingga nampak seperti saat ini. Pembangunan benteng berlangsung dari tahun 1672 hingga 1673.

Perjalanan benteng berlanjut pada tahun 1795 berhasil direbut Inggris. Inggris merebut benteng Belgica dan menguasai Banda hingga abad 19. Benteng Belgica sendiri dipugar Indonesia pada tahun 1991. Tepat pada tahun 1915, Benteng Belgica secara resmi terdaftar sebagai Cagar Budaya peringkat Nasional.

Benteng Belgica berdiri seluas 2.707 meter persegi. Sedangkan lahanya seluas 27.293 meter persegi. Pada zamannya Benteng Belgica dijuluki "Mahkota Berpucuk Lima Di Atas Kepala Keluarga Nassau Dan Pelindung Banda". Sebagai basis militer Belanda yang disegani daratan Banda dan Sekitarnya.

Saat ini Benteng Belgica terbuka untuk wisatawan. Wisatawan dapat mengunjungi bangunan ratusan tahun ini dengan menyeberangi lautan dari Ambon. Namun Kapal tujuan Banda Neira hanya berperasi dua kali dalam seminggu. Harga tiketnya mulai dari Rp 400 ribu. Alternatif lain ialah menyewa speedboat, namun harus merogoh Rp 2.5 hingga Rp 4 juta. Sungguh perjuangan untuk melihat lebih dekat Benteng Belgica.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terkait Kasus Korupsi Bupati Banjarnegara, KPK Menjadwalkan Untuk Memanggil 4 Saksi

Akibat Hurang Gadai HP, Dua Orang Bertetangga Berkelahi 1 Orang Tewas Dan Terluka

Sebuah Perusaan Farmasi Jepang Mengklaim Obat Ivermectin Efektif Lawan Varian Omicron