Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

Penyidik Polda Metro Jaya Kembali Jadwalkan Pemeriksaan Kembali Pada Rachel Vennya

Jakarta - Penyidik Polda Metro Jaya kembali menjadwalkan pemeriksaan terhadap selebgram Rachel Vennya terkait kasus dugaan pelanggaran karantina kesehatan. Kasus tersebut telah resmi naik ke tahap penyidikan. Direktur Reserse Kriminal Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengatakan, rencana meminta keterangan terhadap Rachel Vennya dilakukan pada pekan depan di Polda Metro Jaya. "Iya diperiksa pekan depan,"kata Ade Hidayat saat dihubungi, Kamis (28/10/2021). Ade mengatakan, Rachel Vennya sampai saat ini masih berstatus sebagai saksi. "Saksi dulu,"ujar dia. Penyidik telah melakukan gelar perkara pelanggaran karantina yang menyeret selebgram Rachel Vennya. Gelar perkara diadakan pada Rabu pagi 27 Oktober 2021. Kesimpulannya, kondisi perkara naik ke tahap selanjutnya. Ancaman Hukuman Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, penyidik menemukan adanya unsur pidana pada kasus kaburnya Rachel Vennya dari karantina. &q

Terkait Kasus Korupsi Bupati Banjarnegara, KPK Menjadwalkan Untuk Memanggil 4 Saksi

Jakarta - Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan empat saksi dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjarnegara Tahun 2017-2018. Empat saksi yang dijadwalkan yakni Direktur CV Karya Bhakti Nursisi Budiono, Presiden Direktur PT Adi Wijaya Hadi Suwarno, Direktur Curriculum Vitae Puri Agung Siti Rustansi l, dan sopir PT Bumi Redjo yang juga Direktur Utama PT Sutikno Tirta Kencana bernama Mistar. Keempatnya akan diperiksa untuk melengkapi berkas penyidikan Bupati nonaktif Banjarnegara Budhi Sarwono dan pihak swasta Kedy Afandi. "Pemeriksaan dilakukan di Gedung Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah Jalan Raya Semarang-Kendal Kilometres.12, Semarang,"ujar Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Kamis (21/10). Bupati nonaktif Banjarnegara Budhi Sarwono dijerat KPK dalam kasus dugaan korupsi terkait proyek infrastruktur. Budhi diduga turut serta dal

Mengetahui Sosok Heldy Djafar, Istri Terakhir Bung Karno

Jakarta - Heldy Djafar, istri ke-9 Presiden pertama Republik Indonesia Sukarno meninggal dunia pada Senin 11 Oktober 2021. Kabar wafatnya Heldy Djafar pertama kali disampaikan oleh mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy Suryo melalui akun Twitter resminya @KRMTRoySuryo2. "Innalillahi wa innaillaihi rojiun ...Telah wafat Istri ke-9 Bung Karno hari ini, Heldy Djafar (Lahir 11 Juni 1947) dalam Usia 74th. Mungkin tdk banyak yg tahu bahwa Proklamator / Presiden RI pertama kita tsb memiliki 9 Istri yg syah. Belum lagi yg "terlupakan"Sejarah. JAS MERAH," tulis Roy dalam akunya tersebut. Heldy meninggal dunia setelah berjuang melawan kanker stadium empat yang diidapnya dan gagal ginjal. Sebelumnya, Heldy menjalani perawatan di RSCM Jakarta Pusat. Diketahui dari catatan Liputan6.com, Heldy Djafar merupakan istri terakhir Sukarno. Keduanya menikah pada 1966 silam. Kala itu, Sukarno yang berusia 66 tahun, menikahi Heldy di usia 18 tahun. Usia pernikahan mereka cuku

Serangan Bom Bunuh Diri di Masjid Syah Afghanistan, ISIS Mengklaim Bertanggung Jawab

Kunduz -  Serangan bom bunuh diri terjadi di sebuah masjid Syiah di Kota Kunduz, Afghanistan, pada Jumat (8/10) siang, saat Salat Jumat. Akibat kejadian ini, puluhan jemaah tewas dan banyak korban luka dari kelompok minoritas. Ledakan ini diklaim ISIS dan dirancang untuk lebih mengacaukan Afghanistan setelah pengambilalihan Taliban. Kelompok ekstremis, saingan berat Taliban ini, telah berulang kali menargetkan Syiah dalam upaya untuk memicu kekerasan di Afghanistan yang mayoritas adalah Sunni. Dikutip dari AFP, Sabtu (9/10), dalam sebuah pernyataan yang dirilis di saluran Telegram, ISIS mengatakan, seorang pengebom bunuh diri ISIS "meledakkan rompi peledak di tengah kerumunan" jemaah Syiah yang berkumpul di dalam masjid. Pernyataan itu juga mengidentifikasi pengebom atas nama "Muhammad al-Uyguri", menyiratkannya sebagai orang Uighur, kelompok minoritas Muslim di China. Sebuah sumber medis di rumah sakit Provinsi Kunduz mengatakan, 35 orang tewas dan lebih dari 55