Mengetahui Sosok Heldy Djafar, Istri Terakhir Bung Karno

Jakarta - Heldy Djafar, istri ke-9 Presiden pertama Republik Indonesia Sukarno meninggal dunia pada Senin 11 Oktober 2021.

Kabar wafatnya Heldy Djafar pertama kali disampaikan oleh mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy Suryo melalui akun Twitter resminya @KRMTRoySuryo2.

"Innalillahi wa innaillaihi rojiun ...Telah wafat Istri ke-9 Bung Karno hari ini, Heldy Djafar (Lahir 11 Juni 1947) dalam Usia 74th. Mungkin tdk banyak yg tahu bahwa Proklamator / Presiden RI pertama kita tsb memiliki 9 Istri yg syah. Belum lagi yg "terlupakan"Sejarah. JAS MERAH," tulis Roy dalam akunya tersebut.

Heldy meninggal dunia setelah berjuang melawan kanker stadium empat yang diidapnya dan gagal ginjal. Sebelumnya, Heldy menjalani perawatan di RSCM Jakarta Pusat.

Diketahui dari catatan Liputan6.com, Heldy Djafar merupakan istri terakhir Sukarno. Keduanya menikah pada 1966 silam.

Kala itu, Sukarno yang berusia 66 tahun, menikahi Heldy di usia 18 tahun. Usia pernikahan mereka cukup muda, kurang lebih hanya 2 tahun.

Berikut mengenal Heldy Djafar, istri ke-9 Presiden pertama Republik Indonesia Sukarno kami himpun:

Profil Singkat

Dikutip dari berbagai sumber, Heldy Djafar lahir pada 11 Juni 1947 di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Provinsi Borneo (Kalimantan Timur).

Heldy Djafar lahir dari pasangan H Djafar dan Hj Hamiah. Ia merupakan anak bungsu dari sembilan bersaudara.

Sebagai putri dari pasangan yang sudah berhaji, Heldy lekat dengan kehidupan agama. Ia bahkah telah mengkhatamkan atau menamatkan membaca Alquran sejak kecil.

Erham, kakak kandung Heldy yang paling tua menyebut, orangtua mereka cukup terpandang di daerahnya. Rumah orangtua Heldy adalah rumah panggung. Bangunannya memanjang ke samping mencapai 30 meter dan memanjang ke belakang 40 meter.

Rumah orangtua Heldy terbuat dari kayu pilihan dengan plafon rumah setinggi empat meter dan memiliki jendela yang berukuran panjang ke bawah dengan kisi-kisi kayu, lalu berlapis kaca pada bagian luarnya.

Jumlah jendelanya pun cukup banyak. Di atas pintu masuk depan rumah tertulis tahun dibangunnya rumah tersebut yaitu 1938.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terkait Kasus Korupsi Bupati Banjarnegara, KPK Menjadwalkan Untuk Memanggil 4 Saksi

Akibat Hurang Gadai HP, Dua Orang Bertetangga Berkelahi 1 Orang Tewas Dan Terluka

Sebuah Perusaan Farmasi Jepang Mengklaim Obat Ivermectin Efektif Lawan Varian Omicron