Mengetahui profil Prof Gede, Dekan Fapet Yang Meninggal karena Kecelakaan Tunggal di Cipali

Jakarta - Dekan Fakultas Peternakan (Fapet) UGM Prof I Gede Supatra Budisatria meninggal setelah mobil Toyota Innova yang ditumpanginya bersama rombongan dosen Fakultas Peternakan UGM mengalami kecelakaan tunggal di Cipali-Cikampek kilometres 113 pada Kamis (4/11) pukul 02.00 WIB.

Suasana duka menyelimuti civitas akademika UGM, khususnya Fakultas Peternakan, atas meninggalnya Prof Gede Apalagi, Prof Gede baru satu bulan dilantik sebagai dekan oleh Rektor UGM.

Profil Prof Gede

Dikutip dari situs Pengurus Besar Perkumpulan Insyinyur dan Sarjana Peternakan Indonesia (PB ISPI), Prof Gede lahir di Bali, 22 Mei 1968. Prof Gede mengawali karier di UGM di pengujung tahun 1994.

Dalam waktu kurang dari 20 tahun mengajar, Prof Gede diangkat menjadi expert besar saat usianya belum menyentuh 46 tahun. Keberhasilan ini tentu tidak lepas dari berbagai pendidikan dan pengalaman yang telah dilaluinya.

Prof Gede lulus dari S1 Fakultas Peternakan UGM pada 1987. Dia kemudian mengambil gelar master (1998) dan doktor (2006) di Wageningen University pada bidang Sistem Produksi Ternak. Wageningen University adalah salah satu universitas terbaik di dunia yang ada di Belanda, terutama pada bidang pertanian.

Selama menjadi mahasiswa di sana, Prof Gede memanfaatkan kesempatan untuk mengikuti berbagai pelatihan yang terkait dengan kariernya. Pengabdian Prof Gede bukan hanya kepada UGM semata, tetapi lebih luas, yaitu pada negara melalui berbagai kegiatan terkait ternak potong dan kerja yang dikuasainya.

Ia menjadi anggota Komisi Bibit Nasional dan tim komisi pertimbangan uji efficiency sapi potong. Selain itu, ia juga pernah menjadi pakar pendamping di Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Indrapuri Aceh serta Dinas Peternakan di Kabupaten Klungkung, Bali dan Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Prof Gede juga pernah mewakili Indonesia, dengan menjadi District Coordinator dan National Animals Consultant di UN FAO Indonesia. Jagoan bola voli saat kuliah ini, juga berbagi ilmunya pada berbagai kegiatan di luar kampus UGM, misalnya tahun 2016, ketika menjadi dosen di Universitas Musamus.

Sedangkan tahun 2019 hingga kini, sebagai Complement Professor di University of New England, Australia. Berbagai penelitian dan pengabdian kepada masyarakat pernah dilakukannya, sudah tak terhitung pula, jumlah publikasi ilmiah yang dihasilkan.

Tak hanya itu, ia juga memiliki berbagai paten dan produk inovasi, yang dapat dimanfaatkan secara langsung oleh masyarakat. Keberhasilan Prof Gede tentu tidak terlepas dari dukungan istri dan anaknya.

Kebahagiaan dan keharmonisan keluarga tercermin dalam kehidupan sehari-hari sangat nampak di saat ada waktu longgar. Di luar rutinitas mengajar, dimanfaatkannya untuk bisa berkumpul dan bercengkrama bersama keluarga,

dengan menyalurkan hobinya merawat tanaman dan jalan-jalan menikmati kebersamaan. Bersama sang istri yang merupakan adik angkatan, Prof Gede dikaruniai dua anak. Putra pertama lulusan dari Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Elektro UGM. Sedangkan putri keduanya kuliah di Fakultas Kedokteran Gigi UGM melalui jalur SNMPTN.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terkait Kasus Korupsi Bupati Banjarnegara, KPK Menjadwalkan Untuk Memanggil 4 Saksi

Akibat Hurang Gadai HP, Dua Orang Bertetangga Berkelahi 1 Orang Tewas Dan Terluka

Sebuah Perusaan Farmasi Jepang Mengklaim Obat Ivermectin Efektif Lawan Varian Omicron